Referat dan Laporan Kasus – ODS Ocular Myasthenia Gravis

Myasthenia Gravis (MG) adalah gangguan autoimun dimana autoantibodi menyerang reseptor dari taut neuromuskuler/neuro-muscular junction (NMJ) dari otot skelet. MG paling sering umum dan sistemik. Manifestasi awal dari MG sering gejala okuler, dengan ptosis menjadi tanda presentasi yang paling umum; diplopia sering ditemukan pula. Ketika gejala dari MG terisolasi hanya di otot periokular, kondisi ini disebut miastenia gravis okular (OMG). Ditandai dengan adanya variabilitas dalam derajat ptosis pada siang hari dan dapat disertai keluhan diplopia. Ocular myasthenia gravis (OMG) dapat menyerupai gangguan nervus kranialis, gaze palsies, oftalmoplegia internuklear, blefarospasme dan juga stroke.

Sejarah

Thomas Willis (1672) dan Samuel Wilks (1877) bersama koleganya, Erb dan Godflam, adalah yang pertama kali menulis mengenai kasus MG. pada tahun 1895, istilah MG pseudo-paralityca, digunakan oleh ilmuwan Jerman, Jolly. Penanganan MG menjadi mungkin pada 1934, pada suatu kasus yang disebut “Keajaiban di Kediaman St. Alfege”, Mary Walker menangani kasus MG ini dengan Physostigmine (suatu inhibitor kolinesterase), dengan dasar bahwa gejala MG sangat mirip dengan keracunan curare. Simpson dan Nastuck kemudian menemukan bahwa adanya peran sistem imun dalam terjadinya MG. lalu, Patrick dan Lindstrom (1973) menunjukkan bahwa kelinci percobaan dengan reseptor purified muscle-like acetylcholine (ACh) mengembangkan gejala-gejala seperti MG.

Pertanyaan dan Saran sangat diharapkan. SS, BTK.

Leave a comment